J Mascis, adalah anak dokter gigi di kota Amherst, negara bagian Massachusetts. Beranjak remaja, ia mendirikan sebuah band hardcore di kotanya, bernama Deep Wounds di tahun 1980-an. Lelah menjadi anak hardcore, anak muda ini menanggalkan stik drumnya (posisinya di Deep Wounds), dan membeli gitar Fender Jazzmaster bekas seharga 300 dollar untuk band barunya, Dinosaur Jr. And the story goes on as he became a cult idol for indie rock alternative grunge teenagers in the 90's, and todays. Gitaris gondrong ini dipuja karena permainan gitarnya seperti monster bersenjatakan fuzz dari Big Muff dan killer riffs!
Nah, album More Light, adalah album solo J Mascis dengan nama J Mascis + the Fog, selepas ia menidurkan Dinosaur Jr. pada 1997. More Light sendiri album kedua dari band ini, setelah sebelumnya merilis album semi akustik, Martin + Me. Spesialnya album ini, tak lain keterlibatan orang-orang kelas VIP di skena musik alternatif dunia, Bob Pollard dari Guided by Voices dan Kevin Shields dari My Blood Valentine. Sick, huh?!
Meski Kevin Shields dan Pollard berbagi sentuhan di album ini, tetap saja, DNA dari rekam jejak J Mascis di Dinosaur Jr membekas dari seluruh materi More Light. Mirip album-album Dinosaur Jr sebelumnya, namun tetap keren. Boleh dibilang, album More Light cukup berwarna dan atraktif, baik dari sounds dan lagu-lagunya, daripada kedua album terakhir Dinosaur Jr sebelum akhirnya vakum. Cabikan gitar Mascis, tetap tak kehabisan energi dan mancep.
Total ada 11 lagu, plus 3 lagu bonus atawa hidden tracks di album ini. Sameday, menjadi track pembuka yang tak akan menyulitkan siapapun yang hendak berkenalan dengan J Mascis. Tipikal materi Dinosaur Jr., yang kemudian dilanjutkan dengan Waistin', trek lagu dengan lirik rada nelangsa curhatan Mascis dengan dentingan piano kibor.
Beberapa materi berikutnya yang menarik, seperti Grand Me To You, lagu bertempo sedang namun ndak kelihatan lesu. Permainan piano Mascis yang simpel dan suara vokalnya yang bermahzab Neil Young-isme, membuat lagu ini terasa reflektif. Begitu pula terlihat pada beberapa lagu seperti AMMARING, Can't I Take this On (diawali petikan banjo, lalu bassline yang asyik), dan lagu favorit saya, Does the Kiss Fit, pas banget buat para alt rocker yang sedang jatuh cinta.
Kejutan More Light akhirnya datang pada lagu ke 11, yaitu More Light, dimana Mascis dan Kevin Shields menghajar telinga kita dengan tsunami fuzz, flanger, dan reverb secara bertubi-tubi. Semacam keriuhan super berisik yang dilemparkan di tengah-tengah angin tornado di dataran Oklahoma. Kevin Shields berbagi suara dengan idolanya, Mascis di lagu ini.
Selepas tsunami Mascis dan Shields, trek bonus Can I Tell You Stories dan Too Hard, menyapa dengan nuansa nelangsa dan muram. Cukup pas dengan judul album ini, dimana we really need More Light in this life. Namun Mascis memastikan cahaya itu untuk para pendengar album ini dengan membawakan kembali lagu John Denver, Leaving on a Jet Plane, lagi-lagi dengan Kevin Shields. Mereka berdua kembali meruangi seluruh langit-langit dari lagu tersebut dengan keriuhan noise dan segala macam keliaran yang bisa mereka hadirkan. And, it works damn well!
3.5 stars out of 5 - ...A charmingly out-of-time beast....this could have recorded in 1993 and lost down the back of the sofa...
Melody Maker (20001017)
Get The Link!
Melody Maker (20001017)
Get The Link!
No comments:
Post a Comment