Thursday, November 26, 2015

the Monophones - a Voyage to the Velvet Sun

The Monophones adalah band terbaik dari skena indie di Yogyakarta. Dan album perdana mereka pun akhirnya diterbitkan kembali.




Absen dari acara csd2015 lalu akibat kerjaan kantor memang bikin hati nelangsa. Namun bersyukur ada manteman yg mau dititipkan tuk beli satu dua kaset bagus.

Salah satu incaran saya adalah kaset the Monophones.  Band Yogya yg luar biasa, musik pop lawas yg patut sejajar dengan White Shoes and the Couple Company, dan juga Sore. Pertama kali mendengar band ini kalau tak salah di kompilasi tribute to Naif.

Kaset album bertitel a Voyage to the Velvet Sun sebelum reissue termasuk mahal dan susah pula nyarinya. Kaget juga label Ivy League ngerilisnya. Yang kurang dari reissue ini mungkin cuma tak ada download cardnya aja.

Bagi saya band ini ajaib. Begitu retro khas musik Pop Indonesia di era 70an. Aransemen dan gubahan musiknya harus diakui tak kalah dengan band2 Jakarta semacam Sore atau WSATCC.

Andai ketika masih aktif, the Monophones menetap di Jakarta, mungkin bisa membesar seperti kompatriot lainnya. Saya yakin pasti bakal ditarik label Aksara Records. Cuma sekarang band ini sudah bubar.

Terlalu sayang utk band ini menjadi sekadar obscurity semata. Dirilisnya kembali kaset dari album ini oleh Ivy League Records adalah hal terpuji.

Kalau dirilis vinyl, itu akan lebih terbaik lagi.


#AnoaBlog #kaset1979

Friday, November 20, 2015

Silverglaze - We Can Make It Now Together (single)

Menjelang akhir 2015, Anoa Records bersiap merilis album mini dari sebuah band Bandung yang ajaib. 

Begitu ajaibnya karena band ini dihuni oleh orang-orang yang bisa dibilang pernah tampil di beberapa band penting di Bandung seperti Cherry Bombshell, Themilo, Lass, hingga Puppen. Dan band bernama Silverglaze ini tak pernah sekalipun manggung meski sempat memamerkan dua lagu di laman MySpace. Itu pun tanpa woro-woro tentang siapa sebenarnya personil band tersebut.
Bersama Anoa Records, Silverglaze akan meluncurkan EP bertitel Essay di awal Desember 2015, dengan single utama berjudul "We Can Do It Now Together". Bersama RollingStone.co.id, Silverglaze akan melepaskan single tersebut dalam format bebas unduh bebas biaya. Silverglaze terdiri dari Ajie Gergaji (Cherry Bombshell, Themilo), Widi (Cherry Bombshell, Lass) dan Ajo (Cherry Bombshell, Puppen). Masa lalu mereka memang saling terkait dengan Cherry Bombshell dimana ketiganya hadir di dua album penuh, Waktu Hijau Dulu dan Luka Yang Dalam. Kini mereka telah ‘reuni’ dalam wajah yang berbeda dan lebih segar.



Single utama ini mewakili corak musik Silverglaze yang indie pop/rock. Sebagai jebolan penikmat band-band rock alternatif '90-an, tak akan susah mengendus karakter musik mereka, yang telah dirintis oleh band-band seperti Belly, Lush, Madder Rose, Velocity Girl, dan Juliana Hatfield. Dan sebenarnya, tak akan ada Cherry Bombshell tanpa kehadiran beberapa band-band di atas.
"We Can Do It Now Together" adalah awal mula yang sempat tertunda di masa lalu. Kembalinya Widi dan Ajo ke dunia yang sempat mereka tinggalkan setelah memutuskan untuk berkeluarga. Dan Aji melengkapi Silverglaze, bersama-sama, sebagai sahabat lama yang tak melupakan gairah mereka dalam sebuah band. They can do it now together.
Dapatkan single We Can Do It Now Together di situs anoarecs.com