Tuesday, May 20, 2014

Morrissey - Istanbul (New Single)

Morrissey merilis sebuah single untuk album terbarunya berjudul Istanbul. Memesona dan cantik seperti gadis Turki yang termangu di pinggiran selat Bosphorus.



Sang biduan kembali lagi tampil dengan sebuah single terbaru berjudul Istanbul, setelah album terakhir yang mengecewakan - Years of Refusal. Single ini menurut saya sangat cantik, elegan, dan indah, petikan sitar (kalau tidak salah, atau mungkin alat petik Turki), dan bikin lagu ini begitu membuat saya jatuh cinta lagi dengan pria tua ini.

Liriknya pun, ah, Morrissey, dia selalu puitis dan menyentuh. Setelah di album sebelumnya Paris menjadi tumpahan hatinya, kini Istanbul merasuki benaknya. Kota indah di antara dua benua, kota dua peradaban, dan di tangan Morrissey menjadi sebuah lagu bagus.

Single ini menjadi pembuka album terbarunya, World Peace is None of Your Business. Rasanya album ini bakal menjadi sesuatu yang menarik.  Saya jatuh cinta sama lagu ini. In Istanbul.. give me back my brown eyed sun..



Lagu Istanbul bisa didengar di link youtube ini -> http://www.youtube.com/watch?v=rcGGojgYZQw


Saturday, May 17, 2014

A Typical Moment You Would be Happy to Put on Repeat (VA)


Bah! Records adalah label kecil. Mirip Heyho Records, mereka merilis band-band indies yang mustahil diliput Majalah Hai atau Gadis. Karena tidak ada apa-apanya.

Dan ketika saya mampir ke Kineruku, pas bayar nasi ijo beranjak pulang, tetiba mata tergelitik melihat bungkusan plastik lusuh dan sepertinya tak laku berisi kaset dan zine yang mencurigakan. O la la! Kompilasi Bah!

Senangnya. Kompilasi label ini bagus untuk yang mau berkenalan dengan band-band indies yang obscured. Ada Starwick, Young After, Winterspread, Examine Your Zipper, the silent Love sampai Kapsul.
Saya suka rilisannya. Zinenya juga suka. Rasanya sah menjadi indies seperti semangat yang diusung zine Sobat Indi3.

Kompilasi ini masih tersisa satu di Kineruku. Nggak usah beli yah. Karena numbered dan limited. Nanti jadi indies. Dan itu masalah. Karena teman saya bilang sendiri kalau Indies Ruined My Life.