Monday, September 22, 2014

Vague - Footsteps


Jejak Kaki Gahar dan "Manis" dari Vague


Perkenalan pertama saya dengan Vague yaitu sekitar tahun 2012-an. Saat itu sedang ada acara rilis dari sebuah zine lokal dan mereka menjadi salah satu penampil dari acara tersebut. Membawakan beberapa materi EP awal mereka saya sangat terkesan. Agresifitas punk sangat terasa tapi masih menyisakan ruang untuk detail dan tekstur lagu. Bukan sekedar band punk yang asal-asalan memainkan 3 kunci saja.


Berlanjut 2 tahun kemudian album Footsteps ini muncul dan dirilis oleh Sonic Funeral Records, Saya merasakan kemajuan sisi musikalitas mereka. Masih terasa agresif tapi dengan musik sangat jauh berkembang. Lumayan cukup sering melihat mereka wara-wiri di beberapa acara musik independen di sekitaran Jakarta. Dan beberapa materi dari album ini juga sering dibawakan secara live. Tapi apa yang ada pada album ini jauh melampaui ekspektasi saya.


Bunyi gitar fuzz yang membentuk wall of sound, drum dengan tempo kencang yang bergemuruh terasa sedikit megah, dan bass yang menjadi jangkar dari kedua instrumen tersebut. Sedikit sulit untuk melakukan klasifikasi album ini. Terasa sangat punk tapi lebih progresif. Ada nuansa gitar shoegazing disini, eksperimen a la indie rock terasa juga sedikit sinkopasi post punk dengan lirik-lirik yang introspektif dan terselip sedikit kritik. Saya melewati proses membandingkan band ini dengan band-band lain yang sudah ada karena akan terasa dangkal dan kurang defenitif.


Dibuka dengan Footsteps yang langsung menghajar gendang telinga tanpa ampun. Walaupun pada pertengahan lagu ada semacam “jeda” yang akhirnya berkamuflase menjadi gulungan fuzz gitar tanpa henti. 6 menit yang nendang. Setelah itu ada Inadequate yang dipilih menjadi single pertama dari album ini dan sudah diperdengarkan ke publik via laman soundcloud mereka. Dengan tempo yang dibuat naik turun, lalu ada beberapa belokan tempo pada pertengahan lagu dan dilanjutkan dengan beberapa momen slow headbang sampai lagu berakhir.




Dilanjutkan dengan Retreat yang dibuka dengan permainan gitar yang memenuhi ruangan pendengaran plus beberapa momen sing a long pada beberapa bagian. A Giant Blur melanjutkan pesta dari album ini. Lalu di Interlude mereka bermain seperti seolah-olah saat ini adalah era 90’an awal. Ya mereka bermain dengan layering gitar delay dan reverb. Disambung dengan Unquestined Answer yang menjadi lagu favorit saya pada album ini, ada beberapa momen stop and go yang sangat ciamik pada lagu ini. Dissonance yang sedikit berbau post punk. Ditutup dengan Fade yang cocok untuk pesta stage diving pada venue kecil.


Apa yang Vague suguhkan di album ini adalah semacam penyegaran dari band scene lokal, dimana mereka bermain sangat gahar tetapi juga sangat “manis”. Sebuah jejak kaki dari band yang mungkin akan menjadi besar dikemudian hari. Kita tidak akan pernah tahu. Tapi buat apa pusing lebih baik nikmati saja album ini. [Andri Rahadi]