Monday, February 25, 2013

Finally, a 7 inch Donut of Rumahsakit!

Setelah tertunda jadwal rilisnya akibat kekisruhan di bea cukai, 300 donat dari band legendaris, Rumahsakit berukuran 7 inci hadir di Indonesia. 

7" consist two songs

Teman-teman di Banyakmauuu Records, akhirnya bisa bernafas lega. Setelah sempat dipusingkan oleh urusan bea cukai sehingga jadwal rilis dan peluncuran harus ditunda beberapa kali, vinyl Rumahsakit bisa dihadirkan untuk para penikmat musik Andri Lemes cs., di tanah air.

Plat ini sangat dinantikan karena berasal dari sebuah band yang turut membumikan musik indies dan britpop di era 90-an. Dikemas apik, dan platnya berwarna putih. Dua lagu dihadirkan, Hilang dan Anomali, mewakili dua album pertama band yang para pendirinya ber-ktp kampus IKJ ini.

Saya sendiri sudah memesan donat ini via situs Norrm.com dengan link http://norrm.com/rumahsakitvinyl/ dengan nomor '79'. Serunya, hanya 100 keping yang diberi nomor seri (bebas milih nomor), kemasan gatefold, stiker set, dan frame keren; sementara 200 sisanya edisi reguler sleeve dan stiker set.

Pada tanggal 10 Maret nanti bakal ada pesta rilisan di Cafe Mondo, High Fidelity, dan akan diramaikan oleh aksi DJ Selektor yang akan memainkan koleksi mereka yang serba Indies dan Britpop tentunya. So, dont waste your time and go hurry PO, or a regret for the rest of our life!!

Monday, February 4, 2013

My Bloody Valentine - MBV

Dua dekade silam, sebuah band bernama My Bloody Valentine merilis sebuah album yang mengusik tekstur musik alternatif di era 1990-an. Dan setelah 22 tahun menghilang tanpa pesan, band ini membuka bulan Februari 2013 dengan album gress!

MBV
Tak disangka, setelah sebuah konser pemanasan di London, Kevin Shields menjawab pertanyaan penonton kapan album baru My Bloody Valentine dirilis dengan berkata akan keluar tiga hari lagi. Yah, sebuah album dari band lawas shoegaze yang menjadi inspirasi bagi begitu banyak band alternatif dan penikmat musik ini akhirnya dirilis juga!

Dan ketika akhirnya dirilis dua hari lalu, mendadak semua orang menjadi menggila. Situs resmi MBV yang didisain turut menjadi toko online vinyl, cd, dan digital download, mendadak kebanjiran order dari segala penjuru dunia, sampai-sampai situs ini rontok alias jebol!

Tak ada yang menyangka, sebuah album yang begitu dinantikan oleh para penggemarnya, harus mengalami kejadian itu. Seperti sebuah histeria massa yang uniknya terjadi di dunia maya. Media sosial riuh dengan diskusi soal album terbaru yang bertitel 'MBV', meski tak sampai trending topic di seantero jagad.

Situs MBV
Reaksi para pendengar pertama dari materi album ini beragam, mulai dari kecewa karena tak merasakan sensasi seperti saat album Loveless, sampai ada yang terharu berkaca-kaca. Komentar soal eksplorasi musik di album yang berkover dominan biru donker pun banyak terlontar, khususnya soal masuknya instrumen drum electric, dan tak terlihat tak hadir lagi sampling-sampling aneh seperti di album Loveless.

Pastinya, album ini diisi oleh beberapa materi yang sempat dibuat Kevin Shields setelah album Loveless, namun tak tuntas karena berbagai hal. Dan jika diperhatikan secara seksama, warna album ini memang masih memiliki sejarah urusan yang belum tuntas dengan album sebelumnya. Dan akhirnya tuntas juga di awal bulan Februari 2013.

Dari keseluruhan materinya, MBV menyajikan sebuah perjalanan artistik dari konsep musik mereka yang unik, dan berusia 22 tahun. Swirling sounds, fuzzy riffs, modulasi tremolo yang khas, ayunan tremolo's arm, dan synth, meronai album ini, cetak biru/template musik yang mereka ciptakan dan menjadi inspirasi bagi band-band alternatif berikutnya. Dan bagi saya, sentuhan magis dari Kevin Shields dan rekan, belumlah habis. Album ini masih tetap terdengar begitu sexy dan heavy, at the same time.

Para personil MBV di usia paruh baya
Ketika band-band shoegaze di era 2000an seperti Ringo Deathstarr, Serena Maneesh, Tamaryn, dan begitu banyak lagi, hadir dengan meracik DNA dari template musik yang disarikan dari My Bloody Valentine, saya berpikir bahwa musik seperti apa lagi yang akan diusung Kevin Shields. Sementara eksplorasi musik shoegaze sudah begitu progresif, sebut saja model band Serena Maneesh, dimana dulu saya berpikir mungkin kalau My Bloody Valentine rutin merilis album setelah Loveless, tanpa harus vakum, musik mereka akan seperti itu.

Tetapi di album MBV ini, Kevin Shields tidak seperti itu. Dia tidak terseret oleh arus musik shoegazing kontemporer, tetapi tetap dengan gaya dia sendiri. Tendensi ini mungkin bisa sedikit terendus melalui beberapa materi yang dia buat saat menangani musik dari film Lost in Translation. Tak ada sebuah perubahan drastis sebenarnya, meski materinya tetaplah keren. Toh, dia juga pionirnya dari musik shoegaze :)

Di album yang berjumlah 9 trek ini, ada beberapa materi yang saya suka seperti trek pembuka berjudul She Found Now, oh, trek ini benar-benar kerennya, begitu swirlie dan shoegazing di era Loveless. Trek berjudul New You, yang sempat ditampilkan band ini saat konser pemanasan, menjadi trek favorit saya. Semua lagu di album ini tidak ada yang membosankan atau jelek, namun saya terkesima dengan trek berjudul Nothing Is yang begitu repetitif dan trek terakhir berjudul Wonder 2 yang menampilkan komposisi efek Kevin Shields yang terdengar seperti bising deru pesawat Jumbo Jet yang tak pernah berhenti.

Penutup kata, album MBV ini punya relasi kuat dengan album Loveless. Album yang dominan berwarna merah muda itu semacam sebuah Monument dari My Bloody Valentine, dan album terbaru yang dominan warna biru donker ini adalah sebuah Statement atau pernyataan. Pernyataan bahwa mereka belum usai dan masih memiliki nyali untuk menghajar kuping kita semua. Marr

-----------------------------------------------

Pre-order Vinyl, Cd, and their digital download at: MYBLOODYVALENTINE.ORG