Tuesday, March 26, 2013

Morfem - Hey, Makan tuh Gitar!

Morfem meluncurkan album kedua berjudul intimidatif dan cuek, namun dengan karya terbaru yang semakin matang dan berisi. Indie rocker lokal beraksi!



Hari minggu ketiga di bulan Maret, saya mampir ke acara launching album terbaru Morfem, berjudul Hey, Makan tuh Gitar! Selain ingin mendengarkan materi terbaru mereka secara live, juga mau nonton satu lagi band indie rock berbakat dari Jakarta Timur dan sekitarnya, Barefood, yang didaulat menjadi opening band di acara ini.

Selanjutnya, acaranya seru, Barefood memancing perhatian penonton, dan Morfem pun sukses di acara mereka, membawakan lagu-lagu kejutan seperti Kuning-nya Rumahsakit dan lagu Ramones dibikin medley. Puaslah para hadirin.

Morfem pasang aksi
Nonton, beli tiket 25ribu langsung dapat cd. Cakep. Dibawa pulanglah tuh cd, didengarkan di pagi hari sebelum berangkat kerja. Hasilnya, saya putuskan bahwa album kedua mereka patut diapresiasi dengan dua jempol. Materinya lebih matang, dan Morfem menjadi band yang semakin bagus. Jimi dan Pandu, sudah menjadi duet maut, seperti Moz dan Marr, Curtis dan Summer, atau Duta dan Eross? (LOL). Jimi dengan lirik-lirik kerennya, dan Pandu dengan racikan musiknya.

Dan album ini jauh lebih baik dari album pertamanya. Kerennya sepantaran dengan album pertama Superdrag, Regretly Yours, album powerpop yang catchy, sing along, dan noisy juga, kadarnya pas. Kerennya Jimi bikin lirik dan Pandu untuk musiknya, memang terletak pada materi yang bisa bikin sing along.   Dan asyik.

Beberapa materi yang patut dipuji, Hey Tuan Botimen, Jimi dengan lirik nakal tentang kegalauan seorang penikmat zat adiktif yang bikin saya merasa terharu juga dengan realita yang dihadapi para pemadat. Lalu Legenda Berbalut Ngeri, yang kata Pandu tentang lagu seekor tokek yang tiba-tiba nongol saat Jimi menyalakan lampu. Jimi begitu piawai dalam bermain kata-kata dalam lirik, berbahasa Indonesia ketika banyak band, termasuk band saya, lebih suka lirik bahasa Inggris.


Kejutan baru dari materi album baru ini? Well, ada lagu yang bernuansa indie rock, namun ada surf rocknya, ada juga yang begitu punkish dan hardcore, seperti lagu Hey, Seka Ingusmu! Macam band-band jebolan Epitaph Records atau Revelation Records, berlirik tajam yang nggak peduli with all those craps and bullshits. Enerjik.

Namun, lagu terbaik dari album ini, Bocah Cadel Lampu Merah. Seperti saya bilang Jimi dan Pandu telah menjadi duet maut dan sehati. Lirik Jimi yang saya pikir, terbaik dari dirinya selama ini, mungkin rada lebay jika harus dibandingkan dengan lirik Bang Iwan Fals, '...anak sekecil itu berkelahi dengan waktu, demi satu impian..." Tahu, kan? Saya pikir lirik Jimi ini patut diapresiasi. Dan Pandu membungkus lirik indah dan menyentuh ini dengan musik akustik yang folky. 

Ketukan Fredi, selalu bagus, dan Yanu yang menggantikan Bram, bermain efisien di album ini. Album Hey! Makan tuh Gitar! tidak mengecewakan dan patut dibeli oleh kita semua. Skena indie rock mulai bergema, nggak cuma musik metal aja.

No comments: