Semuanya gara-gara demo trek Fleeting Joys untuk album ketiga mereka di Youtube. Demo trek Fleeting Joys di Youtube menampilkan si gitaris memainkan riff shoegazing (totally MBV-ism) tanpa vokal. Saya pikir trek ini keren banget. Begitu rough dan cool disaat yang sama. Buru-buru saya mengunduh trek itu, dan langsung saja terlintas di benak, kenapa nggak sekalian mengubek materi-materi instrumental dari band shoegaze?
Pilihan saya tentu band-band shoegaze di era 1990-an. Kenapa? Bukan soal sentimentil atau nostalgia, tetapi justru di era tersebut, musik shoegaze hadir dengan eksplorasi dan orisinil. Band-band shoegaze pada saat itu memiliki semacam aura 'anti-rock', cuek dan tidak seglamor Britpop dan Rock, hal-hal sensasi yang bisa dijual tabloid gosip di Inggris. The music that celebrate itself...and that's kinda sounds cool to us, right?
Dan semingguan lah saya mengubek Youtube selepas ngantor demi mencari trek-trek instrumental. Dan akhirnya, saya bisa menemukan remah-remah materi yang ngumpet di tumpukan playlist banyak orang. Tiga belas lagu dari tiga belas band/musisi shoegaze 90-an yang bagi saya begitu keren dan patut didengarkan siapapun. Berwarna sekali suguhan musik mereka ketika itu, masing-masing dengan karakter berbeda.
(video Fleeting Joys - guitar take session in studio)
Ketiga belas lagu seperti sebuah momen jamming yang bagi saya jauh beda dan tentu bukanlah post rock yang sangat dirancang tekstur lagunya. Instrumental-nya band shoegaze kayak sebuah statement anak-anak 90's alt-slacker yang bisa menjadi semacam soundtrack. Perhatikan deh komposisi musiknya, menurut saya jauh lebih ekspresif, colorful, adiktif, bisa pula tampak indah, dan bernyali. Lebih lagi, masih ada unsur 'ngepop'-nya, nggak eksperimentalis.
Sebut saja, lagu Grasshopper dari Ride, yang begitu agresif dan menekan. Badai distorsi fuzz, dan ketukan drum yang menggila. Trek ajib lainnya, seperti Kitchen of Distinction dengan lagu Skin. Band shoegaze asal kota London ini menampilkan komposisi petikan akustik khas klasik berbalut selimut reverb. Hasilnya, Skin terdengar begitu cantik dan teduh. Tak ketinggalan gubahan Nick McCabbe, gitaris The Verve, begitu dreamy dan ambient.
Ingin merasakan sensasi ekstasi adiktif, dengarkan juga Swirlies, band shoegaze Amerika Serikat dengan lagu Version. In Harmony Retrograde Transposition yang mereka kemas remix bersama seorang DJ, dari album ketiga mereka. Begitu pula dengan Curve yang meremix lagu Gift, menjadi sebuah lagu yang sejujurnya patut dinikmati secara ilegal namun bertanggungjawab. Dari sini terlihat banget eratnya skena musik shoegaze dengan skena rave pada saat itu. So trippy.
Mixtape ini tentu diisi oleh komposisi dua pionir shoegaze dan dreampop, Kevin Shields dengan Goodbye, dan Robin Guthrie dengan Monument. Well, masih banyak lagu lainnya di kompilasi tak resmi ini yang kudu didengar dan dirasakan feel-nya. Sekumpulan materi instrumental yang menurut saya begitu 90's dan so fuckin cool.
So, tunggu apalagi, silahkan unduh link dibawah ini, kengkawan sekalian!
The Comforts of Noise
No comments:
Post a Comment