Friday, April 1, 2011

Themilo - Photograph















Tujuh tahun pastinya rentang tahun tergetir bagi Themilo. Tujuh tahun yang hampa akan kelanjutan dari album perdana mereka, Let Me Begin (2002). Bayangkan, pertama, materi mentah mereka yang telah disemai sejak tahun 2004 justru bocor di berbagai situs dan forum berbagi, jauh sebelum album kedua diluncurkan dalam polesan final. Kedua, setelah kebocoran tersebut, hard disk tempat penyimpanan data rekaman album tersebut jebol dan hanya sedikit sekali yang bisa diselamatkan.

Tak terbayang di benak mereka kalau deraan cobaan itu menjadi hikmah tersendiri di kemudian hari. Atensi para loyalis mereka dan undangan acara musik ternyata tak menghilang sama sekali.

Album kedua mereka yang diberi tajuk Photograph, tak akan bisa lahir jika tak ada passion dari masing-masing personilnya. Mereka bisa saja memilih vakum dan tenggelam dalam rutinitas kantor untuk mengubur kekecewaan, lalu muncul kembali di saat tak terduga. Syukur, mereka tidak sampai sebegitu galaunya.

Photograph memotret 8 materi lagu, yang mayoritas sudah lebih dulu bergentayangan di  internet dan memenuhi hard disk para pendengarnya, termasuk saya. Luckily, Themilo menyisipkan sebuah single menawan yang untungnya tidak ikutan bocor, yakni Daun dan Ranting di Surga.

Dua poin lebih dari album ini, tak lain kita bisa menikmati polesan sempurna dari setiap materi lagu yang jauh lebih menarik dan kaya nuansa ketimbang bocoran materi mentah mereka di internet. Kepiawaian Themilo dalam penyusunan lagu-lagu yang begitu apik patut diancungi jempol. Karakter musik album ini yang lebih atmospheric, kontemplatif, dan meruang, agak berbeda dengan album pertama mereka yang dinamis. Kejutan lain, Themilo menemukan dua penyanyi latar yang begitu unik dan berkarakter, untuk beberapa lagu mereka, menggantikan latar vokal sebelumnya pada materi bocoran sebelumnya disuarakan oleh Weeds.

Dibuka dengan materi instrumental berjudul Stethoscope yang megah dibalut distorsi reverb, seperti pintu masuk sempurna untuk memasuki ruang imajinasi para personil themilo, terdiri dari Ajie (vokal, gitar), Upik (gitar), Suki (bass), Unyil (kibor), dan Budi (drum). Beberapa lagu yang dikenal menjadi favorit klasik para loyalis Themilo, seperti For All The Dreams That Wings Could Fly, So Regret, atau Dreams, turut menghanyutkan dengan kejernihan musik mereka. Materi album ini dibungkus oleh kualitas mixing yang bagus.

Lagu penutup, Apart, menjadi epilog syahdu, seakan Themilo sedikit memelankan diri sejenak dari derap musik mereka yang telah dirintis hampir 9 tahun lamanya. Album ini pun memuaskan asa para personilnya dengan cara yang tak harus luar biasa, tetapi lebih intim dan pribadi. Begitu pula dengan para perindu mereka. Marr



star Pictures, Images and Photosstar Pictures, Images and Photosstar Pictures, Images and Photosstar Pictures, Images and Photos 

Rolling Stones -3/11- "Delapan komposisi dalam konsep musik dingin dan misterius" -- 3 stars



No comments: