Monday, March 29, 2010

Cocteau Twins - Garlands














Band asal Grangemouth, Scotland  ini, menjadi sangat personal bagi saya setelah perkenalan  dengan genre musik mereka lewat cara yang cukup unik. Tumbuh sebagai penggemar genre metal di era akhir 80-an, benar- benar menjadi adiksi bagi saya untuk mengeksplorasi genre ini, terutama band-band didalamnya, apalagi di jaman itu sangatlah susah untuk mencari info band-band kesukaan saya. Hanya rantai pertemanan sesama penggemar dan beberapa tempat saja yang menyediakan info-info yang saya butuhkan untuk sedikit dapat memuaskan dahaga saya akan genre ini, salah satunya toko majalah Rubino di bilangan Melawai, Blok M yang menjual majalah-majalah impor. Dan sayapun harus merogoh kocek saya sebagai seorang pelajar untuk membeli majalah musik, yang tidak bisa dibilang murah waktu itu..Metal Maniac nama majalahnya.

Di salah satu edisinya, mereka mengulas tentang sub genre metal,yaitu Grindcore, dimana disitu dijelaskan sejarah dan band-band pelopor genre ini, dan saya memang sedang jatuh hati dengan salah satu band pelopor genre ini, Napalm Death. Menurut pandangan subjektif saya (haha!), band ini benar-benar penuh energi, baik dari segi musik maupun liriknya..Pendek kata, saya pun mendalami band ini, salah satunya dengan mulai mengkoleksi rilisan-rilisan mereka, juga merchandise mereka seperti kaos, pin, video.

Suatu hari, sahabat saya yang kebetulan menyukai genre ini,memberikan buah tangan ketika dia berkunjung keluar negeri, sebuah video kaset, dokumentari dari Napalm Death (thanx,Pinto,wherever you are).Tak terhingga senangnya hati hingga saya tonton video ini berulang-ulang, dan saya perhatikan semua detail yang ada, dari mulai t-shirt yang mereka kenakan, musik-musik yang mempengaruhi mereka hingga musik-musik yang mereka nikmati, diluar genre metal (pasti kalianpun pernah melakukannya,bukan? melihat kaos yang mereka kenakan di sampul kaset,hingga mencari tahu band-band yang ada di daftar terimakasih suatu band di sampul rilisan mereka..ya, menyenangkan sekali)

Dan di video ini, sampailah saya pada sesi interview mereka tentang musik yang mereka dengarkan diluar genre Grind atau metal. Ada satu jawaban dari sang bassist, Shane Embury yang menarik perhatian saya, dia menyebutkan bahwa dirinya banyak mendengarkan musik-musik dari genre lain, salah satunya band Cocteau Twins. Entah kenapa saya jadi berpikir untuk mencari info tentang band ini.. Mungkin karena namanya yang terdengar aneh dan lucu, atau..entahlah,yang pasti,saya penasaran dengan band ini.

Saya pun memulai pencarian yang saya tahu tidak akan mudah, secara teman-teman saya kebanyakan sedang hanyut dalam genre metal atau punk. Namun suatu hari saya mulai menemukan titik terang. Tahun 1989,saya menitip pada teman saya ketika ia pergi ke Jepang agar membelikan saya sebuah album dari Cocteau twins, terserah saya bilang, album apa saja.Dia membawakan saya sebuah CD Cocteau Twins album pertama mereka, yang bertitel Garlands.

Tampil dalam cover yang menarik, sebuah lukisan surealis saya rasa, mereka berangkat dibawah bendera 4AD records, sebuah label didalam Beggars Group dimana nantinya Cocteau Twins akan menjadi salah satu ikon penting bagi label ini. Dengan sangat penasaran, sayapun mempersiapkan diri untuk mendengarkan trak pertama..lagupun dimulai…Blood Bitch…judul yang cukup provokatif…dan, wow! Saya serasa memasuki pintu baru sebuah persepsi yang samasekali asing buat saya..yang langsung membuat mood saya berubah seketika..begitu dingin..begitu intens..mengingatkan saya pada  atmosfer riff-riff gitar dari Bauhaus dibalut dengan dinginnya vocal Siouxie Sioux yang bernyanyi dijendela sebuah kastil di era Victorian. Dengan durasi sekitar 40 menit, album Garlands ini ditutup dengan cantik oleh lagu Grail Overfloweth..Dan sayapun serasa terhenyak dari sebuah perjalanan spiritual  yang belum pernah saya alami sebelumnya.

Dengan formasi awal Elizabeth Fraser pada vokal, Robin Guthrie pada gitar dan bassis Will Heggie, band yang dibentuk tahun 1979 ini benar-benar memberikan saya, sebuah pengalaman baru dalam mengapresiasi musik.Cocteau Twins sendiri benar-benar berevolusi dalam menciptakan karya-karya mereka selanjutnya, dapat dilihat dari warna musik yang mereka ciptakan disetiap albumnya, walau selalu ada benang merah untuk kita dapat katakan ketika mendengarkannya dimana saja bahwa, itu musik dari Cocteau Twins.

Saya sendiri berusaha untuk tidak terjebak oleh label yang diberikan media pada band ini, ethereal misalnya..entahlah, menurut saya musik Cocteau Twins itu adalah  Cocteau Twins itu sendiri, namun terserah penilaian kalian sendiri, saya hargai itu. Formasi pada album ini tak bertahan, ditandai dengan hengkangnya sang bassist Will Heggie yang dikemudian hari membentuk band bersama ex member Dead Neighbour, bernama Low life, Sebuah band dengan atmosfer kurang lebih sama dengan Cocteau Twins namun lebih Lo-fi dalam tempo yang lebih cepat.Namun albumnya kandas dipasaran, walau belakangan ini banyak para kolektor pecandu cakram kembali memburunya, sebagai suatu kelengkapan dokumentasi mereka terhadap Cocteau Twins.
           
Cocteau Twins sendiri menurut saya sangat tercirikan dengan kuatnya karakter vokal dari Liz fraser yang dibalut cantik oleh aransemen mereka dengan reverb2 vokalnya yang menerawang,  dijamin akan menggetarkan kalbu kalian dan mengantar kalian pada suatu pengalaman spritual tertentu yang akan kalian ingat dalam waktu lama, dengan, atau tanpa substansi tertentu, haha. Buat kalian yang belum pernah mendengar band ini, saya merekomendasikan album mereka yang bertajuk Four Calendar Café, sebuah masterpiece, yang cenderung lebih mudah dicerna dan sangat indah menurut saya. ‘Theft Wandering and Lost’ dan ‘Bluebeard’ misalnya, dua tembang dari album ini yang cukup ‘catchy, saya rasa dapat membuat kalian bisa mengenal musik mereka. Namun tak hanya sampai disitu, masih banyak lagi masterpiece dari mereka, buat saya Four Calendar Café, Milk and Kisses dan Heaven or Las vegas, juga merupakan album-album dahsyat dari mereka, entah dengan kalian.

            Saya juga mempunyai top 10 lagu dari band ini :
  1. Cico Buff
  2. Primitive Heart
  3. Cherry Coloured Funk
  4. Heaven or Las Vegas
  5. Blue beard
  6. I wear your ring
  7. Theft, wandering and lost
  8. Fifty fifty clown
  9. In our angelhood
  10. Sugar Hiccup
Masing-masing personil Cocteau Twins juga banyak terlibat dalam penggarapan lagu, diluar Cocteau Twins sendiri, entah itu Solo album atau penggarapan soundtrack film ataupun scoring film, misalnya Liz Fraser yang sukses dengan lagu dalam soundtrack Cruel Intention, berjudul ‘This Love’ atau sumbangan vokalnya dalam salah satu lagu di album Mezzanine dari Massive Attack, berjudul ‘Teardrop’ (provider XL pernah menjadikan lagu ini sebagai salah satu pilihan untuk RBT-nya,wow!). Lain  lagi dengan personil lainnya Simon Raymonde yang serius menggarap solo albumnya, dimana dia cukup sukses mendaur ulang lagu Scott Walker dari Walker Brothers, berjudul ‘It’s Raining Today’ di album  Blame Someone Else. Lagu ini menjadi salah satu lagu dalam Top 10 lagu dalam hidup saya.

Cocteau Twins-pun banyak mendapat perhatian media karena dalam kurun waktu yang tak begitu lama sudah banyak sudah banyak menelorkan hits dan diehard fans yang cukup terkoordinir dengan baik, dibuktikan dengan  diadakannya Cocteau Fest tiap tahunnya, yang dihadiri oleh fans Cocteau Twins dari seluruh dunia.

Cukup sudah, sedikit kata-kata dari saya, selamat mendengarkan dan terbang bersama Cocteau Twins, cheers! Aatzilla (guest review from our beloved friend and soon to be contributor) 

get the link!  

buy it!

No comments: